The Ambarawa Railway Museum. Museum Kereta Api Ambarawa. World's Valuable Heritage.

Free Shipping on order $35+

Sunday, May 11, 2008

Museum Kereta Api Ambarawa. "AMBARAWA HERITAGE"

Museum Kereta Api Ambarawa. The Ambarawa Railway Museum.

Pembaca The Ambarawa Railway Museum yg budiman, artikel ini adalah artikel saya yg pernah dimuat di KabarIndonesia.com tgl 29/10/2008. Artikel ini saya muat lagi di Blog ini dengan sedikit perubahan tanpa mengurangi substansinya. Harap maklum.

Judul di KabarIndonesia.com: "Soal Heritage, Orang Ambarawa Tak Mau Kalah"

Saat ini di Solo memang sedang ada perhelatan akbar konferensi heritage internasional atau yg dikenal dengan WHCCE (World Heritage Cities Conference and Expo) tgl 25 s/d 30 Oktober ini, tetapi orang Ambarawa tak mau kalah. The Ambarawa Railway Museum.

"Orang Ambarawa" juga mengadakan kegiatan terkait heritage, meskipun lingkupnya lebih kecil, sarasehan heritage Ambarawa, sarasehan yang berasal dari bawah, yang digagas oleh mereka, mayoritas adalah kaum muda, yang peduli dengan warisan / pusaka kotanya.

Layaknya sumpah pemuda, mereka begitu bersemangat. Berikut ini adalah laporan saya dari Ambarawa.

”Kalau untuk kepentingan masyarakat luas, pemerintah daerah harus tegas. Jangan karena ada kepentingan politik, lalu membiarkan area heritage dipakai untuk kegiatan ekonomi yang bisa merusak dan mengancam kelestarian heritage itu sendiri”. Pernyataan ini disampaikan Ir. Y. Joko Setiyanto, Ketua Umum Yayasan Ambarawa Heritage, dalam sarasehan berjudul Menggali Potensi Ambarawa (Eks Kawedanan) pada hari Minggu, 27 Oktober 2008. Sarasehan digelar di pendopo kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
The Ambarawa Railway Museum.

”Sekali heritage itu rusak atau punah, kita tidak bisa lagi menghadirkannya. Itu kerugian yang sangat luar biasa, baik untuk kita maupun untuk generasi yang akan datang. Itulah sebabnya kita akan terus berjuang mempertahankan dan melestarikan heritage Ambarawa, meskipun pihak-pihak yang mestinya sejalan dengan kita justru tidak kelihatan serius mendukung. Tetapi kita tidak perlu patah semangat. Apapun yang terjadi, kita akan terus jalan demi heritage Ambarawa”, Ketua Umum yang secara khusus datang dari tempat tinggalnya di Jakarta hanya untuk sarasehan ini menegaskan.
The Ambarawa Railway Museum.

Perlu diketahui, “Ambarawa Heritage” merupakan perkumpulan mereka yang peduli terhadap kelestarian / konservasi warisan leluhur / pusaka (heritage) Ambarawa, baik warisan yang berupa benda / phisik maupun non-phisik. Warisan / pusaka Ambarawa yang menjadi kebanggaan Kabupaten Semarang cukup banyak. Di antaranya adalah Candi Gedong Songo, Gua Jepang, Museum Kereta Api, Monumen Palagan, Benteng Pendem, Rawa Pening, Gua Maria Kerep, Gunung Telomoyo, dll. Belum lagi berbagai kesenian dan makanan khas daerah.

"Ambarawa Heritage" lahir dari kegelisahan beberapa orang yang merasa dan melihat adanya cagar budaya yang tidak dipelihara dan dikelola secara optimal, yang dikhawatirkan akan mengakibatkan rusak, pudar, atau bahkan hilangnya warisan leluhur Ambarawa dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Yayasan "Ambarawa Heritage" punya ”mimpi” melestarikan heritage Ambarawa untuk kebaikan bersama, baik untuk saat ini maupun untuk masa mendatang, khususnya bagi warga Ambarawa dan bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Ambarawa Heritage saat ini diketuai Ir. Y. Joko Setiyanto. Sedangkan Sekjennya adalah DR. Ir. Eddy Prianto, CES, DEA. Sejak bulan lalu organisasi ini sudah memiliki situs di http://www.ambarawa-heritage.com/.

Pembicara lainnya, Drs.Suparwadi MM, Ketua Dewan Pariwisata Kabupaten Semarang mengatakan: ”Seringkali upaya pelestarian heritage kurang bisa berjalan karena masing-masing sektor di pemerintah daerah berjalan sendiri-sendiri. Ini mengakibatkan kebijakan yang dikeluarkan terkadang berbenturan dengan kepentingan lain, misalnya pelestarian heritage. Sebagai contoh adalah berdirinya bangunan di area heritage seperti di sepanjang jalan Lemahabang menuju kawasan Bandungan”.

Sementara itu, pembicara lainnya yang hadir adalah Wiwoho ST, MSi, mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energy (LHPE) Kabupaten Semarang. Hadir juga salah satu perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kekecewaan, Kegelisahan dan Harapan PesertaLain dengan pembicara, lain pula dengan peserta. Kalau pembicara lebih mengarah pada menggali potensi, tetapi ketika peserta diberi kesempatan bertanya, beberapa peserta dari sekitar 45 orang yang hadir justru lebih banyak mengungkapkan kekecewaan, kegelisahan dan juga harapan.
Salah satu penanya, yakni Kasihan, Ketua Kelompok Tani Sedyo Rukun – Rowo Pening, mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah daerah yang tidak pernah melibatkan masyarakat dan kelompok tani pada saat pengangkatan / pembersihan eceng gondok di Rawa Pening. Juga keprihatinannya karena pada samping kiri – kanan di sepanjang rel kereta api dari arah Ambarawa menuju Tuntang saat ini sebagian tumbuh menjadi pemukiman kumuh yang tentu saja mengganggu keindahan dan keaslian heritage.

Sedangkan perwakilan dari Yon Kav Ambarawa mengharapkan sarasehan tsb bisa menghasilkan sebuah rumusan yang jelas mengenai “Siapa? Harus berbuat apa? Dan kapan?” Beliau juga menyatakan bahwa Yon Kav siap bila Ambawara Heritage mengajak kerja sama, khususnya bila dibutuhkan bantuan untuk kerja bhakti, karena selama ini Yon Kav sudah biasa malakukan kerja bhakti bersama masyarakat Ambarawa.
The Ambarawa Railway Museum.

Seorang peserta lainnya menyoroti minimnya penghijauan dan kemacetan lalu lintas di Ambarawa. Sedangkan yang lain mengusulkan perlunya hotel-hotel di Kabupaten Semarang membuat gerakan menggunakan keset dan sandal dari eceng gondok buatan masyarakat Ambarawa dan sekitarnya guna menumbuhkan perekonomian warga. Peserta lain menyarankan agar konservasi warisan / pusaka melibatkan dinas pendidikan agar generasi mendatang juga peduli dan bertanggung-jawab terhadap warisan / pusaka dan lingkungannya. Seorang peserta lainnya, yang karena kecintaannya kepada Museum Kereta Api Ambarawa dia membuat blog http://www.ambarawarailwaymuseum.blogspot.com/, menyarankan agar "Ambarawa Heritage" bisa memanfaatkan potensi Blogger untuk mempromosikan heritage Ambarawa ke ke seluruh dunia melalui dunia maya.

Di akhir sarasehan, Sekjen Ambarawa Heritage mengajak semua pihak yang peduli dengan warisan / pusaka Ambarawa untuk sama-sama berjuang melestarikannya. Pria yang pernah mempelajari ilmu tentang heritage saat belajar di Perancis th 1992 – 2002 ini sebenarnya bukan warga Ambarawa. Tetapi karena kepeduliannya terhadap heritage Ambarawa-lah yang membawanya terlibat dalam kepengurusan ini.
The Ambarawa Railway Museum.

Meskipun kiprahnya belum terlihat betul, tetapi semangat dan perjuangan "Ambarawa Heritage" yang luar biasa, salah satunya adalah perjuangan demi lahirnya perda konservasi warisan / pusaka Ambarawa, barangkali bisa disebut sebagai sebuah ekspresi semangat sumpah pemuda. Siapa tahu dari Ambarawa, Kota Palagan ini nantinya bisa bergulir ke kota-kota lain di seluruh Indonesia bangkitnya semangat untuk melestarikan warisan / pusaka Indonesia.

No comments:

The Ambarawa Railway Museum. Museum Kereta Api Ambarawa.